Mahasiswa UMM Gagas Alat Cuci Tangan Sensor Inframerah

Jum'at, 25 September 2020 21:40 WIB   Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Malang

 

Sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menciptakan alat cuci tangan dan //hand sanitizer// otomatis berbasis sensor inframerah.

Sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menciptakan alat cuci tangan dan //hand sanitizer// otomatis berbasis sensor inframerah.

Foto: Humas UMM
Mahasiswa UMM gagas uci tangan dan hand sanitizer otomatis berbasis sensor inframerah

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tengah melaksanakan Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) menggagas alat cuci tangan dan hand sanitizer otomatis berbasis sensor inframerah. Alat yang bertujuan mencegah penularan Covid-19 ini diterapkan di Desa Balongjeruk, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri.

Anggota kelompok 81 PMM UMM, Mohamad Al Fikih tak menampik, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak buruk yang besar bagi masyarakat. Situasi ini mendorong warga tetap disiplin menerapkan hidup bersih sesuai protokol kesehatan yang diarahkan oleh pemerintah.

"Alat Cuci Tangan dan Handsanitizer otomatis ini merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan berkala sebagai penerapan kebiasaan baru yakni rajin cuci tangan,” kata Fikih.

Penggunaan alat otomatis ini cukup mudah, yakni dengan meletakkan tangan pada bawah sensor. Air akan mengalir secara otomatis dan berhenti ketika tangan dijauhkan dari sensor. Satu alat ini diserahkan secara gratis kepada Desa Balongjeruk.

"Harapan kami agar alat cuci tangan ini dapat memberikan peningkatkan kesadaran mencuci tangan dan contoh yang baik kepada masyarakat karena adanya teknologi ini di desa Balongjeruk,“ ujar Habib selaku Koordinator Desa kelompok 81 PMM UMM.

Kepala Desa Balongjeruk, Safi’i mengapresiasi mahasiswa UMM yang mempunyai ide kreatif  dan inovatif dengan membuat alat cuci tangan otomatis. Dia ingin alat tersebut bisa diterapkan di seluruh titik lingkungan pelayanan Balai Desa Balongjeruk. Harapannya, mampu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pencegahan Covid-19.

Hal ini selaras dengan dukungan yang disampaikan Dosen Pembimbing Lapang, Beti Istanti Suwandayani. Menurutnya, melakukan kegiatan harus mengutamakan protokol kesehatan yang berlaku demi menjaga kesehatan bersama. Kemudian menjadikan pengetahuan yang sudah didapatkan selama belajar di kampus menjadi bahan implementasi.

"Yang nantinya dijadikan sebagai pengabdian dan berguna bagi masyarakat di kehidupan sesungguhnya,” ucapnya dalam keterangan pers yang diterima Republika.

 
Shared: