KKN PPM dan Lembah Bidadari Desa Pandanrejo

Jum'at, 04 September 2020 08:54 WIB   Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Malang

KKN PPM dan dimonitoring oleh Tim DPPM-UMM sekaligus meresmikan gapura lembah bidadari

Malang - PENGABDIAN di lokasi Desa Pandanrejo tepatnya Lembah Bidadari merupakan pengabdian dengan tujuan destinasi wisata yang terletak di Desa Pandanrejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang. Melalui sentuhan program mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM),  Drs. Wiyono, MM sebagai Dosen Pembimbing Lapang (DPL) program ini kerjasama dengan Kemenristek-BRIN dengan DPPM-Universitas Muhammadiyah Malang dalam 2 tahun ini sudah menjadi objek wisata karena memiliki keindahan yang menyatu langsung dengan alam dan dari program kegiatan KKN PPM beberapa titik sudah dibuatkan spot foto liburan yang menarik. Pemilihan lembah bidadari untuk pengembangan terutama dalam branding wisata Desa menyimpan potensi yang besar untuk mengundang wisatawan domestik maupun mancanegara karena suguhan pemandangan hijau dan masih alam. Diharapkan wisata lembah bidadari tersebut dapat menjadi sumber pendapatan tetap bagi perekonomian masyarakat setempat, kemudian terdapat beberapa fasilitas penunjang di objek wisata tersebut seperti kolam dan beberapa spot foto, dan gapura  yang telah dibuat oleh mahasiswa KKN PPM dan  masyarakat bisa menjadi perhatian pengunjung. Sedangkan spot foto bertujuan untuk menunjang estetika dan menarik perhatian wisatawan yang berkunjung ke lembah bidadari. "Selain pengembangan program yang di wisata lembah bidadari, KKN PPM juga menitikberatkan pada kelompok desa terutama UMKM berbasis produk potensi desa Pandanrejo" ungkap Drs. Wiyono, MM.

Sesuai dengan susunan program yang sudah disusun terdapat beberapa produk yang bisa dikembangkan mahasiswa terutama dalam hal pengemasan, labeling dan pengurusan BPOM. Jamu dan mlinjo adalah  produk yang perlu perhatian dari program pengabdian masyarakat tersebut. Tidak hanya itu dalam membantu meningkatkan perekonomian masyarakat desa pengembangan produk ini ditengarai mempunyai  cita rasa beda dengan botok di daerah lain. "Terdapat 3 jenis rasa botok yang dikembangkan yaitu botok tempe, tahu, dan jamur". Sambung Kordes KKN-PPM.

 

Penulis: Koor. KKN-PPM

Penyunting: Afif

Shared: