Suara.com - Sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Kelompok 19 telah mengadakan kegiatan penyuluhan mengenai Kesehatan Mental Selama Social Distancing serta Kegiatan yang Dapat Dilakukan Selama Social Distancing. Dari penyuluhan ini diharapkan dapat memutus rantai penularan Covid-19 di Desa Peterongan, Kecamatan Peterongan, Kota Jombang, Jawa Timur.
“Social Distancing merupakan melakukan pembatasan sosial dengan cara tidak bertemu secara langsung dengan orang lain. Namun, sekarang ini muncul istilah “Physical Distancing” di masyarakat. Physical Distancing sendiri merupakan melakukan pembatasan jarak manusia secara fisik saja yang dilakukan dengan jarak setidaknya 1 meter atau 3 kaki antara orang yang satu dengan orang yang lain.” Ucap Dela Hesti selaku ketua koordinator penyuluhan.
Selama Social Distancing masyarakat harus tetap menjaga kesehatan, baik kesehatan fisik, social maupun jiwa, mengingat beberapa hari hanya di rumah saja. Kesehatan mental atau jiwa memegang peranan cukup penting selama Social Distancing, karena pembatasan pembatasan social dan fisik dapat membuat bosan, murung, kurang bersemangat dan cemas, sehingga dapat menimbulkan stres. Sehat jiwa disini artinya merasa senang dan bahagia, mampu menyesuaikan diri dengan kehidupan sehari-hari, dapat menerima kelebihan dan kekurangan diri sendiri dan teman, serta melakukan kegiatan yang bermanfaat.
“Stres merupakan reaksi seseorang baik secara fisik maupun emosional apabila ada perubahan dari lingkungan yang mengharuskan seseorang menyesuaikan diri. Remaja bereaksi terhadap stress dengan cara yang berbeda-beda. Meskipun stress dapat membantu menjadi lebih waspada dan antisipasi ketika dibutuhkan, namun dapat juga menyebabkan gangguan emosional dan fisik.” tambah Wida selaku anggota kelompok.
Beberapa cara agar tetap sehat jiwa dan terhindar dari stres selama Social Distancing, yaitu dengan melakukan kegiatan fisik seperti membersihkan rumah, melakukan hobi di dalam rumah, makan makanan bergizi seimbang, minum air cukup dan menghindari rokok, membuka jendela rumah dan usahakan terkena sinar matahari, berkomunikasi dengan keluarga melalui telefon atau social media, dan berjalan-jalan di taman rumah dengan tetap jaga jarak. Selain itu juga dapat melakukan teknik relaksasi untuk mengatasi stress, yaitu pertama dengan duduk posisi santai dan nyaman, lalu banyangkan hal yang menyenangkan dengan mata terpejam. Kedua, dengan mensyukuri nikmat dari Tuhan YME, ikhlas dan sabar. Ketiga, dengan tarik nafas dari hidung, tahan tiga hitungan lalu hembuskan nafas dari mulut, dengan membayangkan seolah beban pikiran sudah dilepaskan, lalu ulangi sebanyak tiga kali.
Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini merupakan kegiatan pengganti KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang berada dibawah naungan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) UMM dan terdiri dari berbagai macam skema yang salah satunya adalah PMM Bhaktimu Negeri, seperti yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa FK UMM semester 6 pada PMM Kelompok 19 tersebut. Kegiatan ini diawasi dan dibimbing langsung oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Setyo Wahyu S, SE., ME. Kegiatan PMM yang dilakukan oleh Kelompok 19 dilakukan selama kurang lebih 40 hari, yang tentunya diisi dengan berbagai kegiatan menarik dan pastinya bermanfaat khususnya bagi Desa Peterongan, Jombang. Kelompok mereka juga membuat platform di media sosial Instagram dan youtube yang bisa dipantau dan diakses kapanpun dan dimanapun, semua informasi seputar PMM UMM Kelompok 19 selalu diupdate melalui akun instagram: @pmm.umm.kel19 dan di kanal youtube: PMM UMM Kelompok 19.