Bisnis.com, MALANG — Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memperkenalkan budi daya lele dengan sistem biona yang dinilai lebih menguntungkan karena padat tebar ikan tinggi dan tidak perlu mengganti air sehingga memudahkan peternak.
Dosen Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian dan Peternakan UMM Riza Rahman Hakim mengatakan implementasi sistem ini dilaksanakan di Desa Parangargo, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
“Sistem biona yaitu sistem budi daya lele menggunakan kolam terpal dengan merekayasa lingkungan perairan di kolam budi daya agar kondisinya mirip dengan lingkungan perairan di habitat aslinya, sehingga ikan lele bisa hidup nyaman di kolam tersebut,” ungkapnya di Malang, Kamis (30/7/2020).
Menurut Riza, dibandingkan dengan budi daya tradisional atau konvensional, sistem biona ini memiliki banyak kelebihan, yakni bisa padat tebar tinggi. Jika biasanya pada budi daya tradisional per satu meter kubik kolamnya rata-rata hanya di isi 200 ekor lele, dengan sistem biona kolam bisa di isi 500-1000 ekor lele per satu meter kubik.
Keunggulan lainnya adalah air tidak perlu diganti sampai ikan lele dipanen.
Ketua Pengabdi, Prof.Yus Mochamad Cholily,menyatakan, masih banyak aktivitas lanjutan yang nantinya akan dilakukan di antaranya kolam lele juga akan dibuat berbantuan solar cell guna mengurangi beban listrik akibat pemanfaatan sistem aerasi (penambahan oksigen) kolam.
Program jangka panjangnya, juga perlu pengelolaan pasca panen serta pembuatan pakan pelet dalam mendukung program ini secara utuh.
Program percontohan sistem budi daya ikan lele dilakukan Tim Dosen Universitas UMM melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) dalam konteks pemberdayaan yang didanai Kementerian Riset dan Teknologi Republik Indonesia.(K24)