Dr. Rr Eko Susetyarini, M.Si.
Penyebaran virus corona 19 sangat menghebohkan dunia sehingga muncul berbagai penelitian yang menggunakan obat bahan tardisional. WHO merekomendasikan penggunaan obat tradional dalam pencegahan, pengobatan dan pemeliharaan kesehatan, tetapi sampai saat ini belum diketemukan obat tradional untuk mengobati orang yang terpapar Corona. Karena langkahnnya harus melalui uji preklinis dan klinis.
Obat tradisional berasal dari tumbuhan, hewan dan mineral. Obat tradisional sudah ada sejak dahulu kala yang digunakan oleh masyarakat secara turun temurun. Obat tradisional menurut BPOM dalam pengelompokan pembuktian ada 3 macam dari produk yang ada di pasaran.
1. Jamu dengan simbol , teruji khasiatnya secara empiris
2. Obat herbal terstandar dengan simbol , teruji khasiatnya secara prekinis
3. Fitofarmaka. dengan simbol , teruji khasiatnya secara klinis
Para peneliti berlomba untukmenemukan obat tradisional yang dapat digunakan untuk meningkatkan imunitas. Menurut (Rahayu, Afolayan, Yasni, Muthulakshmi dan Carrasco dalam BPOM (2020) ada beberapa hasil penelitian tentang simplisia nabati, yaitu:
1. Sambiloto (Andrographis paniculata), sebagai immunomodulator
2. Kunyit (Curcuma longa), sebagai immunomodulator
3. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza ), sebagai immunostimulan
4. Jahe (Zingiber officinale), sebagai immunomodulator
5. Daun Jambu biji (Psidium guajava), sebagai immunostimulan
6. Meniran (Phyllanthus niruri), sebagai immunomodulator
Obat tradisional tersebut sebagai immunomodulator atau immunostimulan saja bukan mengobati