Pada kondisi pandemi Covid-19 ini telah menyebabkan kekhawatiran dengan terganggunya ketersediaan dan pasokan pangan di masyarakat Indonesia. Meski wabah Covid-19 masih cenderung tinggi, kegiatan produksi dan distribusi bahan pangan harus tetap berjalan di tengah pandemi saat ini. Stabilisasi harga pangan selalu diupayakan oleh pemerintah agar pasokan makanan cukup.
Karena pada saat ini, petani sebagai produsen utama tidak bisa mendistribusikan hasilnya ke pasar. Sehingga mengakibatkan kelangkaan bahan pangan bagi masyarakat serta mengakibatkan kenaikan harga pangan.
Dosen Food Technology Indonesia International Institute for Life Sciences (i3L) Rayyane Mazaya Syifa Insani mengatakan, pandemi ini berdampak besar pada ketahanan pangan. Dilansir dari data badan pangan dunia seperti Food and Agriculture Organization (FAO), International Food Policy Research Institute (IFPRI) dan United Nation (UN), Rayyane menyatakan, pandemi Covid-19 dapat memunculkan krisis pangan baru yang mempengaruhi ketahanan pangan pada suatu negara, terutama negara miskin dan berkembang.
Dengan adanya pandemi ini, Kelompok PMM Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuat program kerja dengan melakukan edukasi penanaman Hydroponic sederhana guna ketahanan pangan di Kelurahan Tunggulwulung. Kegiatan ini dilakukan oleh peserta Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) UMM di Kelurahan Tunggulwulung Malang. PMM kelompok 89 gelombang 7 Universitas Muhammadiyah Malang yang dilaksanakan pada tanggal 10 September 2020 dengan Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Putri Saraswati, S.Psi., M.Psi.