Penyebab utama rusaknya komposisi ideal atmosfer yang memicu terjadi Pemanasan Global adalah emisi karbon ( CO2, CH4, CFC, Sulfur, dll) ke dalam Atmosfer. Gas metan (CH4) memiliki efek gas rumah kaca 21 kali lebih besar dari CO2, yang 14% hingga 25% diantaranya diemisikan oleh sampah organik. Mekanisme Pembangunan Bersih (Clean Development Mechanism – CDM) merupakan salah satu mekanisme Protocol Kyoto yang diperbaharui di Bali lewat UNFCCC (United Nation Framework Convention on Climate Change), dan terakhir Konferensi Kopenhagen, dalam rangka menggulangi pemanasan Global. Melalui CDM ini negara berkembang dapat melakukan program pengurangan emisi karbon sehingga memperoleh (Certified Emission Reduction - CER) yang bernilai moneter dan dapat diperdagangkan.
Universitas Muhammadiyah Malang berketetapan untuk mengambil peran aktif dalam penanggulangan Pemanasan Global atau Perubahan Iklim. CENTER FOR ENERGY, ENVERONMENT, and REGIONAL DEVELOPMENT(CEERD) di UMM didirikan agar aktifitas lebih terencana teratur dan fokus dalam penanggulangan masalah energi, persampahan, lingkungan dan penanggulangan pemanasan global. Aktivitas CEERD meliputi Penelitian dan Pengembangan, Capacity Building, Layanan Konsultasi, Menggalang Kerjasama dengan para stake holders
Menyusul kesuksesan 3 tahun kerjasama, dilaksanakan Penandatangan MoU antara Rektor Universitas Muhammadiyah Malang dengan BGP Engginer yang mewakili para pihak (UNESCO-IHE, TNO and Afvalzorg) dari Belanda untuk 2 tahun ke depan. Penandatanganan MoU dilaksanakan pada tanggal 6 Juni 2006 bertempat di Universitas Muhammadiyah Malang.
BGP adalah perusahaan pengembangan proyek lingkungan yang dibentuk untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan melalui perwujudan programlingkungan, proyek-proyek sosial dan investasi. BGP memiliki keahlian danpasar di negara berkembang, komoditi, teknologi dan melakukan berbagai proyek di Indonesia, termasuk proyek-proyek untuk penangkapan gas rumah kaca, mengelola hutan secara lestari, mengembangkan bahan bakar alternatif dan teknologi.
Dengan dilaksanakan kerjasama tersebut Pihak UMM dan CEERD memperluas peranannya dalam mendorong penanganan lingkungan melalui mahasiswa dan para profesional. Dan juga pihak UMM bertindak sebagai katalisator untuk pertukaran dan menyebarkan pengetahuan di bidang tersebut.
MoU dan antara BGP Engineer dan UMM ini meliputi: Teknologi dan Pengelolaan sampahpadat. Penyempurnaan kurikulum SWM (solid waste management) bagi mahasiswa yang terkait dalam penanganan lingkungan agar wawasan terhadap lingkungan semakin banyak. Peningkatan kapasitas (kursus) bagi para profesional dari sektor Pengelolaan Sampah Indonesia. Pengadaan kongres atau lokakarya dalam bidang pengolahan sampah. adaptasi teknologi baru yang fokus pada bidang teknologi bio fuel, penagkapan gas rumah kaca. Kolaborasi pembentukan struktur pendidikan secara teratur. Kolaborasi untuk organisasi konferensi internasional tentang Perubahan Iklim di Malang.
Pihak UMM, BGP dan CEERD juga menambahkan program terbaik mereka yaitu meningkatkan pembangunan dan posisi Indonesia sebagai pemain terkemuka di pasar global untuk aset lingkungan. Contohnya yaitu Teknologi Micro-hydro, Minyak Jatropha, Biomassa/ proyek biogas dan limbah Kompos.
Program yang sudah dibentuk tersebut telah melalui evaluasi yang sangat panjang dan juga dengan berbagai pelaksanaan riset yang telah dilakukan. Pada akhirnya lingkungan yang bersih dan nyaman merupakan dampak positif yang harus dilakukan tidak hanya oleh organisasi-organisasi terkait melainkan masyarakat juga harus terjun dalam penanganan lingkungan tersebut. Dengan adanya program tersebut diharapkan Pihak UMM, BGP Engginer dan CEERD dapat memperluas jaringan pada bidang lingkungan dan juga dapat memberikan dampak positif dalam penanganan masalahlingkungan.